Month: April 2025

UPACARA PEMBERSIHAN SEBELUM NYEPI

Sumber : Astiti Jaya, 28 Maret 2025 Umat ​​​​Hindu di Indonesia, khususnya di Bali dan Lombok, merayakan Tahun Baru berdasarkan kalender tradisional Bali Saka, yang menghitung waktu berdasarkan pergerakan Bulan dan Matahari, berbeda dengan Kalender Masehi yang umum digunakan. Salah satu perayaan penting dalam Kalender Saka adalah Hari Raya Nyepi, yang jatuh pada hari Tilem […]

WARGA BANJAR GRIYA HITA SHANTI MELAKUKAN KEGIATAN MELASTI

Sumber: Angga Sumardiana,28 Maret 2025 Melasti adalah upacara pencucian diri untuk menyambut kedatangan Hari Raya Suci Nyepi oleh seluruh umat Hindu baik di Lombok maupun di Pulau Dewata Bali Upacara Melasti digelar untuk menghanyutkan kotoran alam menggunakan air kehidupan yaitu air yang bersumber langsung dari Alam. Melasti dilaksanakan di pinggir pantai dengan tujuan mensucikan diri […]

UPACARA MECARU DESA BUWUN SEJATI YANG DILAKSANAKAN SEHARI SEBELUM HARI RAYA NYEPI

Sumber : Nengah Dwi, 28 Maret 2025 Buwun Sejati– Menjelang Hari Raya Nyepi, masyarakat Hindu di Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, KabupatenLombok Barat, menggelar upacara Mecaru sebagai bagian darirangkaian ritual penyucian alam. Upacara yang dilaksanakansehari sebelum Hari Raya Nyepi(Pengerupukan) ini berlangsungdengan khidmat dan penuh makna spiritual. Upacara Mecaru merupakan bentuk Yadnya (Persembahan Suci) untuk menetralisir kekuatan negatif dan memohon keselamatankepada Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam prosesi ini, berbagai jenis Banten (Sesajen) dipersembahkan. tempat yang di layakini untuk melaksanakan Mecaru yaitu di persimpangan jalan. Upacara Mecaru ini dipimpin oleh Jero Mangku Purna Sade, saatupacara langsung, Tokoh adat setempat, I Made Tegeg, menjelaskan bahwa upacara ini bertujuan untuk membersihkan alam sekala dan niskala dari segala bentuk kekotoran sebelummemasuki Tahun Baru Saka. “Upacara Mecaru ini menjadimomen penting agar umat  sebelum melaksanakan Nyepidengan hati dan lingkungan yang bersih,” ujarnya. Selesai upacara Mecaru dilaksanakan,warga desa dibagikan nasi caru dan tirtha untuk di bawa pulang agar bisa disebar di pekarangan rumah masing-masing sambil menyalakan obor. Warga desa pun terlihat kompak dalam membunyikan kentongan dan berteriak pada saat menyebar Nasi Caru dan Tirtha yang di yakini untuk mengusir Bhuta Kala yang ada pekarangan rumah mereka. Setelah itu, umat Hindu di desa ini bersiap menyambut Catur Brata Penyepian dengan semangat. Mereka akan melaksanakan Tapa Brata Nyepi dengan menjalankan empat pantangan: Amati Geni (tidak menyalakan api/lampu), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidakbersenang-senang). Dengan penuh khidmat dan kebersamaan, masyarakat Desa Buwun Sejati berharap agar kedamaian dan keseimbangan alam senantiasa terjaga di tahun yang baru. Jurnalis : Ni Nengah Dwi Ariyantari Editor […]

TRADISI NGEMBAK GENI DI PURA BATU BOLONG

Minggu 30 maret 2025 umat hindu melaksanakan tradisi ngembak geni, tradisi ini dilaksanakan sehari setelah nyepi untuk menandai berakhirnya catur brata penyepian. Sebelum melaksanakan ngembak geni umat hindu melakukan catur brata penyepian. Catur brata penyepian merupakan empat pantangan yang harus dipatuhi umat hindu selama Hari Raya Nyepi.pantangan – pantangan ini bertujuan untuk menciptakan suasana tenang dan […]

UMAT HINDU DI KARANG MEDAIN UTARA RAYAKAN HARI RAYA KESANGE DENGAN TRADISI KETUPAT NGAWULU

Pada hari Kamis, 27 Februari 2025 umat Hindu di Karang Medain Utara merayakan Hari Raya Kesange atau tilem ngawulu dengan berbagai ritual keagamaan. Perayaan ini berlangsung di sanggah atau merajan setempat dengan menggunakan sarana upacara yaitu banten ketupat ngawulu.Berbeda dengan perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan, pada Hari Raya Kesange umat Hindu menyiapkan ketupat dirikan […]

TRADISI PERANG API DI LOMBOK MAMPU TOLAK BALA

Sumber: Putu Gandi, 28 Maret 2025 MATARAM – Perang api atau perang bobok adalah tradisi yang selalu dilaksanakan dalam rangka menyambut hari raya Nyepi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Tradisi ini dilaksanakan setahun sekali di persimpangan Patung Petani, Jalan Serampang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Perang api biasanya dilaksanakan sore hari setelah pawai ogoh-ogoh. Perang api […]

MAKNA OGOH-OGOH  JENGAH

Pada saat pengerupukan tanggal 28 maret 2025  ratusan ogoh-ogoh diarak di jalana pejanggik,cakra negara kota mataram. Salah satunya ogoh-ogoh yang bertema “jengah” yang dibuat oleh semeton anything, karang manggis. Ogoh-ogoh bertema jengah didalam bahasa sansekerta artinya memiliki rasa risih yang diakibatkan oleh kesalahan kita sendiri yang membuat jengah. Entah itu dalam katergori perbuatan maupun perkataan apabila kita tidak […]

Kembali ke Atas