Sumber : Angga Sumardiana, 28 Maret 2025 Mataram, 28 Maret 2025 Setiap umat Hindu yang ada di seluruh Indonesia, sebelum melaksanakan Hari Raya Nyepi biasanya mereka akan Melaksanakan upacara pengerupukan atau sering di sebut dengan pawai ogoh – ogoh. Umat Hindu di Bali maupun Lombok biasa mengadakan pengerupukan yang menandai berakhirnya Tahun Baru Saka, mereka […]
OGOH-OGOH DALEM BUNGKUT SOSOK MITOLOGI BALI
Sumber : Nengah Dwi, 28 Maret 2025 Mataram – Suasana Kota Mataram tampak semarak dengan arak-arakan ogoh-ogoh yang digelar pada Jumat 28 Maret 2025 sore menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Ribuan warga tumpah ruah ke jalan untuk menyaksikan parade budaya yang menjadi tradisi sakral umat Hindu. Parade ogoh-ogoh ini diikuti oleh […]
SETELAH KEHENINGAN NYEPI, UMAT HINDU RAYAKAN KEHANGATAN NGEMBAK GENI
Sumber: Made Pastika, Minggu 30 Maret 2025 MATARAM – Umat Hindu di Lombok merayakan Ngembak Geni, tradisi sehari setelah Nyepi, sebagai momen penting untuk saling memaafkan, mempererat hubungan sosial, dan memulai lembaran baru dalam kehidupan bermasyarakat. Tradisi ini menandai berakhirnya keheningan Nyepi dan dimulainya kembali aktivitas sehari-hari. Sejak pagi hari, suasana di lingkungan warga tampak hangat dan penuh kebersamaan. Keluarga saling […]
BANJAR SERAYA HIDUPKAN NILAI MORAL LEWAT OGOH-OGOH CUPAK YANG LICIK DAN TAMAK
Sumber: Made Pastika, 28 Maret 2025 Mataram- Dalam rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi, warga Banjar Seraya, Pagesangan Timur menampilkan ogoh-ogoh bertema “Cupak Dadi Raja” sebagai bentuk ekspresi seni sekaligus kritik sosial terhadap sifat tamak dan licik yang masih sering terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Ogoh-ogoh ini menampilkan tokoh Cupak, sosok yang dikenal dari cerita rakyat Bali sebagai karakter yang rakus […]
UPACARA PEMBERSIHAN SEBELUM NYEPI
Sumber : Astiti Jaya, 28 Maret 2025 Umat Hindu di Indonesia, khususnya di Bali dan Lombok, merayakan Tahun Baru berdasarkan kalender tradisional Bali Saka, yang menghitung waktu berdasarkan pergerakan Bulan dan Matahari, berbeda dengan Kalender Masehi yang umum digunakan. Salah satu perayaan penting dalam Kalender Saka adalah Hari Raya Nyepi, yang jatuh pada hari Tilem […]
WARGA BANJAR GRIYA HITA SHANTI MELAKUKAN KEGIATAN MELASTI
Sumber: Angga Sumardiana,28 Maret 2025 Melasti adalah upacara pencucian diri untuk menyambut kedatangan Hari Raya Suci Nyepi oleh seluruh umat Hindu baik di Lombok maupun di Pulau Dewata Bali Upacara Melasti digelar untuk menghanyutkan kotoran alam menggunakan air kehidupan yaitu air yang bersumber langsung dari Alam. Melasti dilaksanakan di pinggir pantai dengan tujuan mensucikan diri […]
UPACARA MECARU DESA BUWUN SEJATI YANG DILAKSANAKAN SEHARI SEBELUM HARI RAYA NYEPI
Sumber : Nengah Dwi, 28 Maret 2025 Buwun Sejati– Menjelang Hari Raya Nyepi, masyarakat Hindu di Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, KabupatenLombok Barat, menggelar upacara Mecaru sebagai bagian darirangkaian ritual penyucian alam. Upacara yang dilaksanakansehari sebelum Hari Raya Nyepi(Pengerupukan) ini berlangsungdengan khidmat dan penuh makna spiritual. Upacara Mecaru merupakan bentuk Yadnya (Persembahan Suci) untuk menetralisir kekuatan negatif dan memohon keselamatankepada Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam prosesi ini, berbagai jenis Banten (Sesajen) dipersembahkan. tempat yang di layakini untuk melaksanakan Mecaru yaitu di persimpangan jalan. Upacara Mecaru ini dipimpin oleh Jero Mangku Purna Sade, saatupacara langsung, Tokoh adat setempat, I Made Tegeg, menjelaskan bahwa upacara ini bertujuan untuk membersihkan alam sekala dan niskala dari segala bentuk kekotoran sebelummemasuki Tahun Baru Saka. “Upacara Mecaru ini menjadimomen penting agar umat sebelum melaksanakan Nyepidengan hati dan lingkungan yang bersih,” ujarnya. Selesai upacara Mecaru dilaksanakan,warga desa dibagikan nasi caru dan tirtha untuk di bawa pulang agar bisa disebar di pekarangan rumah masing-masing sambil menyalakan obor. Warga desa pun terlihat kompak dalam membunyikan kentongan dan berteriak pada saat menyebar Nasi Caru dan Tirtha yang di yakini untuk mengusir Bhuta Kala yang ada pekarangan rumah mereka. Setelah itu, umat Hindu di desa ini bersiap menyambut Catur Brata Penyepian dengan semangat. Mereka akan melaksanakan Tapa Brata Nyepi dengan menjalankan empat pantangan: Amati Geni (tidak menyalakan api/lampu), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidakbersenang-senang). Dengan penuh khidmat dan kebersamaan, masyarakat Desa Buwun Sejati berharap agar kedamaian dan keseimbangan alam senantiasa terjaga di tahun yang baru. Jurnalis : Ni Nengah Dwi Ariyantari Editor […]
HARI PERENUNGAN: KARANG PENDEM TERTIB MENJALANKAN CATUR BRATA PENYEPIAN
Sumber : Diah Wulandari, 29/03/2025
ABIAN TUBUH IKUT MEMERIAHKAN PAWAI OGOH-OGOH MENJELANG NYEPI 2025
Sumber : Diah Wulandari, 28 Maret 2025
TRADISI NGEMBAK GENI DI PURA BATU BOLONG
Minggu 30 maret 2025 umat hindu melaksanakan tradisi ngembak geni, tradisi ini dilaksanakan sehari setelah nyepi untuk menandai berakhirnya catur brata penyepian. Sebelum melaksanakan ngembak geni umat hindu melakukan catur brata penyepian. Catur brata penyepian merupakan empat pantangan yang harus dipatuhi umat hindu selama Hari Raya Nyepi.pantangan – pantangan ini bertujuan untuk menciptakan suasana tenang dan […]