UMAT HINDU DI KARANG MEDAIN UTARA RAYAKAN HARI RAYA KESANGE DENGAN TRADISI KETUPAT NGAWULU

Pada hari Kamis, 27 Februari 2025 umat Hindu di Karang Medain Utara merayakan Hari Raya Kesange atau tilem ngawulu dengan berbagai ritual keagamaan. Perayaan ini berlangsung di sanggah atau merajan setempat dengan menggunakan sarana upacara yaitu banten ketupat ngawulu.
Berbeda dengan perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan, pada Hari Raya Kesange umat Hindu menyiapkan ketupat dirikan atau ketupat ngawulu sebagai simbol pembersihan diri dan keseimbangan hidup. Ketupat yang digunakan disesuaikan dengan pancawara, yaitu sistem penanggalan dalam kalender Bali, dengan jumlah tertentu seperti umanis 5 biji, pahing 9 biji, pon 7 biji, wage 4 biji, dan kliwon 8 biji. Selain itu, dalam banten sodaan juga ditambahkan 6 biji ketupat.


Menurut bapak Nengah Tjatre selaku warga Karang Medain Utara Hari Raya Kesange memiliki makna penting bagi umat Hindu, karena hari raya ini adalah momen penyucian diri secara spiritual dan kesempatan bagi umat Hindu untuk memohon keselamatan serta kesejahteraan dalam kehidupan.
Prosesi perayaan dimulai dengan pembersihan diri melalui melukat atau mandi suci. Setelah itu, keluarga menyiapkan dan menata sarana upacara ditempat suci atau sanggah. Setelah upacara selesai, umat Hindu biasanya melanjutkan dengan persembahannya bersama dan makan bersama keluarga sebagai ungkapan rasa syukur. Perayaan Hari Raya Kesange tahun ini berlangsung dengan penuh khidmat di Karang Medain Utara. Masyarakat berharap agar tradisi ini tetap terjaga dan terus diwariskan kepada generasinya mendatang.

Jurnalis: Ni Nyoman Putriana Ginanthi Satyadewi
Editor: I Gde Jaya Dharma
Redaktur: I Gusti Ayu Gita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kembali ke Atas