

Sejumlah gamelan milik gubuk kapitan yang berada di daerah ampenan kota mataram dicuri pada hari senin, 15 april 2024. Warga baru mengetahui sekitar pukul 16.00 WITA, dimana ada salah satu warga yg melihat pintu gudang tempat penyimpanan gamelan tersebut terbuka, setelah itu warga langsung memeriksanya dan ternyata beberapa gamelan hilang seperti cengceng 5 pasang, reong 12 buah dan pentuk 1. Pintu tersebut sudah rusak akibat di bobol oleh pencuri, ketua banjar kapitan langsung melaporkan ke pihak yang berwajib agar segera di proses kejadian tersebut serta dapat menemukan pelakunya.
Adapun kerugian yang sudah di total sekitar 50 juta. “Hal ini tumben terjadi setelah bertahun tahun kami menyimpan barang di sini baru kali ini di curi” ucap ketua banjar kapitan.
Setelah beberapa hari tepatnya pada 18 april 2024 Ternyata banjar tanah haji juga kemalingan dengan hal yang sama yaitu kehilangan gamelan di duga terjadi pada malam hari. Adapun barang yang hilang berupa daun gamelan yang berbahan perunggu sebanyak 46 bilah, reong, barangan, pencon 12 buah, cengceng, dan juga petuk 1 buah warga di sana juga merasa rugi sekitar 50 juta.
Adapun kejadian yang sama lagi terjadi di banjar pagesangan saren pada 19/4/2024 dimana mereka baru menyadari saat pagi hari dengan keadaan pintu yg sudah rusak serta kehilangan petuk 3 biji, cengceng 1 buah, dan penyelar. Ketiga kasus ini sudah di tindak lanjuti oleh polsek setempat.
Setelah beberapa hari kejadian tersebut ada salah seorang jro mangku dari banjar kapitan yang mendapatkan kabar dari pedande sebali tegeh bahwa gamelannya di temukan oleh seorang penadah rongsokan pedande tegeh langsung menginformasikan jro mangku ke griyanya agar bertemu langsung dengan penadah tersebut. Awalnya penadah tersebut akan mengirim barang barang rongsokan tersebut ke jawa tetapi anaknya memberitahukan berita bahwa telah terjadi pencurian gamelan di beberapa banjar, dan kemungkinan di jual ke para pengumpul rongsokan. setelah itu penadah tersebut memeriksa semua barang rongsokannya. Setelah ditelusuri ternyata benar, bahwa gamelan tersebut di jual oleh pencuri ke penadah tersebut. kemudian penadah ini merasa gelisah tidak bisa makan dan tidur selama tiga hari karena gamelan tersebut terus berbunyi sendiri akhirnya mereka memutuskan ke pedande sebali tegeh untuk mencari solusinya dan kemana ia harus mengembalikannya. Nah setelah itu penadah ini berbicara kepada jro mangku untuk memeriksa gamelannya di gudang rongsokannya. Keesokan harinya pada 21/4/24 sekitar pukul 09.00 wita penadah menghubungi jro mangku agar bisa melihat langsung gamelan milik banjar kapitan dan ternyata benar gamelan milik ketiga banjar tersebut berada di gudang rongsokan penadah itu. Kemudian jro mangku memberitahu ke banjar tanah haji dan banjar saren untuk memeriksa gamelannya. Lalu ketua banjar kapitan menginformasikan kepada polsek ampenan bahwa gamelannya di temukan setelah itu polsek yang menindak lanjuti kasus tersebut.
Nama Kelompok:
- Kadek Arya Juniati (22072110008
- Ni Putu Dewi Novianti (22072110026)
- Ni Komang Mas Anggie Sintyadewi (22072110044)