sumber : Ayu Karini, 26 April 2025 Lombok Tengah – Sebuah peristiwa mengejutkan terjadi pada Sabtu, 26 April 2025, di jalan raya Pemepek–Pringgarata, Lombok Tengah. Sebuah sepeda motor terbakar di pinggir jalan, yang menyebabkan kepanikan warga dan pengguna jalan saat melintas. “Motor tersebut tiba-tiba mengeluarkan asap dari bagian mesin saat ingin mengisi bensin, kemungkinan besar […]
OGOH-OGOH DALEM BUNGKUT SOSOK MITOLOGI BALI
Sumber : Nengah Dwi, 28 Maret 2025 Mataram – Suasana Kota Mataram tampak semarak dengan arak-arakan ogoh-ogoh yang digelar pada Jumat 28 Maret 2025 sore menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Ribuan warga tumpah ruah ke jalan untuk menyaksikan parade budaya yang menjadi tradisi sakral umat Hindu. Parade ogoh-ogoh ini diikuti oleh […]
UPACARA MECARU DESA BUWUN SEJATI YANG DILAKSANAKAN SEHARI SEBELUM HARI RAYA NYEPI
Sumber : Nengah Dwi, 28 Maret 2025 Buwun Sejati– Menjelang Hari Raya Nyepi, masyarakat Hindu di Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, KabupatenLombok Barat, menggelar upacara Mecaru sebagai bagian darirangkaian ritual penyucian alam. Upacara yang dilaksanakansehari sebelum Hari Raya Nyepi(Pengerupukan) ini berlangsungdengan khidmat dan penuh makna spiritual. Upacara Mecaru merupakan bentuk Yadnya (Persembahan Suci) untuk menetralisir kekuatan negatif dan memohon keselamatankepada Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam prosesi ini, berbagai jenis Banten (Sesajen) dipersembahkan. tempat yang di layakini untuk melaksanakan Mecaru yaitu di persimpangan jalan. Upacara Mecaru ini dipimpin oleh Jero Mangku Purna Sade, saatupacara langsung, Tokoh adat setempat, I Made Tegeg, menjelaskan bahwa upacara ini bertujuan untuk membersihkan alam sekala dan niskala dari segala bentuk kekotoran sebelummemasuki Tahun Baru Saka. “Upacara Mecaru ini menjadimomen penting agar umat sebelum melaksanakan Nyepidengan hati dan lingkungan yang bersih,” ujarnya. Selesai upacara Mecaru dilaksanakan,warga desa dibagikan nasi caru dan tirtha untuk di bawa pulang agar bisa disebar di pekarangan rumah masing-masing sambil menyalakan obor. Warga desa pun terlihat kompak dalam membunyikan kentongan dan berteriak pada saat menyebar Nasi Caru dan Tirtha yang di yakini untuk mengusir Bhuta Kala yang ada pekarangan rumah mereka. Setelah itu, umat Hindu di desa ini bersiap menyambut Catur Brata Penyepian dengan semangat. Mereka akan melaksanakan Tapa Brata Nyepi dengan menjalankan empat pantangan: Amati Geni (tidak menyalakan api/lampu), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidakbersenang-senang). Dengan penuh khidmat dan kebersamaan, masyarakat Desa Buwun Sejati berharap agar kedamaian dan keseimbangan alam senantiasa terjaga di tahun yang baru. Jurnalis : Ni Nengah Dwi Ariyantari Editor […]
MAKNA DAN PELAKSANAAN UPACARA HARI RAYA KESANGA DALAM TRADISI UMAT HINDU
Sumber : Dwi Ariyanti, 27 Februari 2025Umat hindu dikenal sebagai umat yang memiliki banyak hari raya, bahkan dalam satu bulan itu pasti ada saja hari rayanya. Diantara banyaknya hari raya hindu, yang menjadi topik pembahasannya pada kali ini adalah hari raya kesanga. Kesanga merupakan suatu upacara tradisi yang dipercaya umat hindu dengan melaksanakan persembahyangan untuk […]