Kadek Artadi
Minggu, 9 Juni 2024 I 12.00

Foto : Kegiatan UKM Upakara IAHN Gde Pudja Mataram : Pembuatan Banten Pesanan
MATARAM− 9 Juni 2024 Program penjualan banten yang telah menjadi tradisi turun-temurun di UKM Upakara Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram, membuktikan kesuksesannya sebagai sumber penghasilan dan ajang pembelajaran bagi mahasiswa.
Program penjualan banten di UKM Upakara IAHN Gde Pudja Mataram telah menjadi salah satu tonggak penting dalam mengasah kreativitas dan mengembangkan ekonomi kreatif di lingkungan kampus. Hal ini dibuktikan melalui wawancara mendalam dengan tokoh-tokoh kunci dari UKM ini.
Ketua UKM Upakara periode 2023-2024, Luh Made Setyawati, menjelaskan bahwa meskipun tidak memiliki inisiator yang jelas, program ini telah menjadi bagian integral dari strategi pengembangan UKM sejak beberapa periode kepemimpinan sebelumnya. Menurutnya, proses pembuatan dan penjualan banten melibatkan semua anggota dan pengurus UKM, serta menerima bantuan dari dosen pembina. Hal ini menciptakan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mengasah kreativitas dan keterampilan berwirausaha mereka, sambil tetap memperdalam pemahaman mereka tentang upakara Hindu.
“Saya yakin program ini bukan hanya menjadi sumber penghasilan, tetapi juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menjalankan kewirausahaan dan membangun jiwa kepemimpinan,” ungkapnya.
Sementara itu, I Gusti Gek Susanthi, Ketua UKM Upakara periode 2024-2025, menyoroti pentingnya program ini bagi ekonomi kreatif di lingkungan kampus. Dia menekankan bahwa penjualan banten tidak hanya memberikan pelatihan dalam bidang upakara, tetapi juga mendukung ekonomi kreatif UKM dengan memanfaatkan kreativitas mahasiswa melalui strategi pemasaran yang terukur, seperti penggunaan media sosial dan promosi dari mulut ke mulut, yang menjadikan program ini telah mendapat sambutan hangat dari masyarakat.
“Program ini mendapat respon positif dari masyarakat karena membantu melestarikan adat dan budaya Hindu. Selain itu, melalui pembuatan banten, masyarakat juga mendapatkan manfaat ekonomi karena adanya pembelian bahan-bahan seperti janur, buah, dan bunga yang dibutuhkan ungkap Ni Nengah Sudarsini, M.Pd sebagai Dosen Pembina,” menambahkan.
Melalui tradisi penjualan banten, UKM Upakara IAHN Gde Pudja Mataram telah membuktikan bahwa budaya dan tradisi dapat menjadi modal berharga dalam mengembangkan ekonomi kreatif yang modern. Kesuksesan program ini tidak hanya tercermin dalam pendapatan yang diperoleh, tetapi juga dalam sumbangan yang signifikan terhadap pengembangan keterampilan dan jiwa kewirausahaan mahasiswa.