
Mataram – Hari Raya Tilem Sasih Kawulu merupakan salah satu Hari Raya penting bagi umat Hindu di Lombok. Hari Raya ini kerap dikenal sebagai Hari Raya Kesanga. Namun, Kesanga hanya dirayakan oleh sebagian Umat Hindu saja, karena Hari Raya ini merupakan tradisi keagamaan yang di Lombok.
Dikutip dari akun instagram pckmhdidenpasar dijelaskan mengenai Hari Raya Tilem sasih Kawulu adalah hari Tilem (Bulan Mati) dalam kalender Bali yang jatuh pada bulan kedelapan (Sasih Kawulu). Hari Raya Kesanga ini dianggap memiliki makna spiritual yang mendalam, sering digunakan untuk upacara pembersihan diri (Melukat) dan Persembahyangan di Pura.
Di Pulau Lombok, Hari Raya Kesanga dirayakan setiap satu tahun sekali tepatnya pada hari Tilem Sasih Kawulu. Namun berbeda halnya dengan di Bali, Hari Raya Kesanga diperingati pada Tilem Sasih Kesanga sebelum masuk sasih Kedasa.
Pinandita Jro Mangku Made Getul Arnawa Dharmika ditemui disela-sela kesibukannya mengatakan “Tujuan Kesanga di Lombok itu sendiri yaitu untuk mepahayu Bhuana Alit (Memperbaiki Diri Sendiri) agar Siwa, Sada Siwa yang ada di setiap diri umat Hindu merasa tenang dan damai”. Ujarnya.
Pinandita Mangku Made Getul Arnawa Dharmika juga memberikan keterangan bahwa setiap umat Hindu yang merayakan Kesanga wajib melaksanakan Persembahyangan dengan natab (mengibaskan kedua tangan ke badan) dan banten yang berisikan ketupat sirik yang sesuai dengan jumlah hari kelahirannya (panca wara) dengan tujuan agar diri setiap manusia terlepas dari sifat iri dan dengki.
Hari Raya Kesanga sama pentingnya dengan Hari Raya lainnya, namun hanya sebagian Umat Hindu di Lombok saja yang merayaknnya. Meski demikian Umat Hindu sangat menantikan datangnya momen penting Hari Raya Kesanga selain untuk memperbaiki diri, juga untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan.
JURNALIS : NI NYOMAN PRATIWI UTAMI
EDITOR : I PUTU GANDI JUNI WIJAYA
REDAKTUR : I MADE PASTIKA