Sumber: I Gusti Ayu Gita, 28 Maret 2025
Tradisi Perang api merupakan rangkaian ritual menyambut Hari Raya Nyepi yang di lakukan oleh dua kelompok warga Jumat, 28 maret 2025 Ritual perang api antar di kampung Negara Sakah dan Swete di Kelurahan mayura, kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) berlangsung seru. Perang api dilakukan seusai perayaan pawai ogoh-ogoh. Perang api ini menggunakan daun kelapa kering (bobok) yang diikat menggunakan tali ratusan pemuda dari kampung Negara Sakah dan Swete ramai-ramai membawa satu bobok untuk dibakar tepat di pertigaaan jalan Patung Tani, Kelurahan Mayura, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.
Setelah itu, kedua warga saling pukul menggunakan bobok yang sudah dibakar. Perang pun berlangsung hingga api yang digunakan untuk memukul lawan padam perang ini pun berlangsung selama 20 menit. Tokoh masyarakat dari kampung Negara Sakah, Nengah Rai “Mengatakan ritual perang api ini bertujuan untuk membasmi wabah penyakit yang menimpa dua kampung tersebut pada abad ke-18 silam. Jadi tujuannya untuk membasmi wabah penyakit yang pada waktu itu disebut masyarakat sebagai wabah penyakit gerubug atau gering.” Kata Nengah Rai di pertigaan Jalan Tugu Tani Keluarahan Mayura, Kota Mataram jumat sore (28/03/25). Perang api ini juga meyambut acara Hari Raya Nyepi setelah mengarak ogoh-ogoh di seputaran Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.
Jurnalis: I Gusti Ayu Gita
Editor: I Gde Jaya Dharma
Redaktur: Ni Nyoman Putriana Ginanthi Satyadewi