Sumber : Diah Wulandari, 29 Maret 2025
Hari raya nyepi merupakan hari raya sakral yang dirayakan setiap satu tahun sekali.Hari raya nyepi biasanya disambut dengan beberapa tradisi seperti ogoh-ogoh,pengerupukan, melakukan catur brata,dan ditutup dengan ngembak geni.
Sampai sekarang tradisi-tradisi tersebut masi tetap dilaksanakan oleh seluruh umat hindu di nusantara agar budayanya tetap terus berjalan. Salah satu tradisi yang menonjol saat hari raya nyepi yaitu catur brata penyepian yang dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2025.
Catur brata penyepian merupakan empat aturan yang harus dilaksanakan dalam menjalankan hari raya nyepi. Empat pedoman tersebut yaitu amati geni (tidak menggunakan api),amati karya (tidak bekerja),amati lelungan (tidak bersenang),dan amati lelanguan (tidak bepergian).Empat aturan tersebut menjadi pedoman masyarakat hindu yang sangat kuat sampai dengan sekarang tepatnya di lingkungan karang pendem.
Masyarakat karang pendem cukup tertib dalam melaksanakan catur brata penyepian karena adanya kesadaran di setiap masyarakat lingkungan tersebut.Bapak oka selaku warga karang pendem mengatakan catur berata penyepian memberikan kesempatan untuk kita dalam melaksanakan perenungan diri.
“Kita sebagai umat hindu sepatutnya harus melaksanakan hari raya ini dengan benar karena datangnya satu tahun sekali dan juga hari raya ini dapat dimanfaatkan sebagai waktu untuk mendekatkan diri dengan tuhan serta merenungi arti kehidupan” tuturnya.
Lingkungan Karang Pendem serempak mengikuti catur berata penyepian tersebut.Gangguan dalam pelaksanaan menjalankan catur brata penyepian sangat minim hanya saja yang memiliki bayi atau anak kecil saja yang dimaklumi oleh masyarakat karena belum mengerti tentang catur brata penyepian ini.Tetapi masyarakat yang lain tetap tertib melaksanakan dengan penuh keheningan tanpa ada rasa gangguan karena mereka juga menyadari manfaat melaksanakan catur brata penyepian ini.
Selain itu,pecalang di lingkungan Karang Pendem rajin dalam mengontrol dan mengecek masyarakat yang menjalankan catur brata dari siang sampai dengan malam.Hal tersebut membuat warga merasa aman dan fokus saat menjalankan hari raya nyepi ditengah-tengah suasana yang sunyi dan juga gelap.
Pelaksanaan catur brata penyepian ini merupakan salah satu tradisi dalam hari raya nyepi,dimana tradisi ini mengajari kita dalam menghargai kehidupan dan juga kesempatan kita dalam mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar mendapatkan ketenangan lahir batin.
Jurnalistik : Ida Ayu Nyoman Diah Wulandari
Editor : Sinta Dianawati
Redaktur Ni Wayan Eka Setia Wati