Ogoh-ogoh adalah karya seni patung yang menggambarkan sifat-sifat jahat, kekuatan alam semesta, dan waktu yang tak terbatas. Ogoh-ogoh merupakan bagian dari tradisi menyambut Hari Raya Nyepi di Bali.
- Membantu setiap manusia untuk berpikir positif dan menjaga diri mereka dari energi negative.
- Melambangkan Bhuta Kala, kekuatan alam semesta dan waktu yang tak terukur.
- Mengajarkan manusia untuk memahami pentingnya keberlanjutan dan menjauhi perilaku merusak lingkungan
- Memvisualisasikan sifat-sifat negatif dalam diri manusia
Upacara Melasti dilakukan beberapa hari sebelum Nyepi dengan tujuan menyucikan diri dan alam semesta dari segala kotoran dan dosa. menuju sumber air suci, seperti laut, danau, atau sungai yang dianggap sebagai tirta amerta (air kehidupan).
Di sana, umat Hindu membawa pratima atau arca dewa dari pura untuk disucikan. Prosesi ini melibatkan doa dan meditasi guna memperoleh kesucian lahir dan batin,spiritual, dengan Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).
Tradisi pengarakan ogoh-ogoh berkembang pesat sejak 1980-an.

Umumnya, patung ini dibuat dari rangka bambu dan dilapisi kertas, melambangkan roh-roh jahat yang nantinya akan diarak keliling desa oleh sekelompok pria sebagai bagian dari prosesi menjelang Nyepi, digambarkan sebagai sosok besar yang menyeramkan .
Jurnalis: I Gusti Ayu Dewi Tusanti
Editor: I Gusti Ayu Gita
Redaktor: I Gusti Ayu Gita