MAKNA DI BALIK JABANG TETUKA, OGOH – OGOH STT SWASTIKA YANG BERHASIL MERAIH JUARA 3 DALAM PARADE OGOH-OGOH NTB

Sumber : Gek Dinda, 28/3/2025

Mataram, NTB – Menyambut hari raya Nyepi, Aliansi Pemuda Hindu Lombok mengadakan perlombaan dalam rangkaian pawai ogoh – ogoh yang diikuti sebanyak 22 ogoh – ogoh yang mewakili masing – masing kelurahan se-Kota Mataram, STT Sawastika Kr. Medain salah satu peserta yang ikut serta dalam perlombaan ini mewakili kelurahan Mataram Barat. Pada tahun ini pemuda-pemudi STT Swastika Kr. Medain mengusung tema Jabang Tetuka untuk bertarung dalam perlombaan.

Jabang Tetuka memiliki makna yang begitu menginspirasi, dimana Jabang Tetuka merupaka putra Bima dan Hidimbi tokoh dalam kisah Mahabharata. Jabang tetuka digambarkan sebagai sosok setengah manusia dan setengah Raksasa. Dalam kisahnya, Jabang Tetuka diramalkan oleh para Dewa, dapat membunuh Detya Kala Pracona yang menganggu ketentraman Kahyangan karena berniat untuk memperistri Bidadari bernama Nilottama. Saat masih kecil Jabang Tetuka diminta oleh Begawan Narada yang diutus oleh Bhatara Guru ikut ke Kahyangan untuk memerangi Detya Kala Pracona. Saat pertempuran itu terjadi, Jabang Tetuka kalah dan terbunuh karena umur Jabang Tetuka yang masih belia. Untuk mengalahkan Detya Kala Pracona akhirnya Bhatara Guru memutuskan untuk menceburkan Jabang Tetuka ke dalam kawah Cambra Dimuka serta memberikan anugrah dengan memasukan banyak senjata para Dewa ke dalam kawah yang melebur menjadi satu dengan tubuh Jabang Tetuka. Seketika tubuh Jabang Tetuka menjadi dewasa dan menjadi sangat kuat. Saat pertempuran terjadi maka Detya Kala Pracona dapat terbunuh di tangan Jabang Tetuka dengan mencabut kepala Detya Kala Pracona. Saat itu, Jabang Tetuka diberi gelar Gatotkaca.

Alasan STT Swastika Kr. Medain terinspirasi mengusung tema Jabang Tetuka atau Gatotkaca karena Jabang Tetuka memiliki tekad berperang. “Alasan mengambil tema Gatotkaca itu karena Gatotkaca dilahirkan untuk berperang membela kebenaran, kita sebagai pemuda harus seperti Jabang Tetuka jangan takut sama semua orang jika orang itu salah.” Ujar Made Angga selaku arsitek ogoh – ogoh. Proses pengerjaan ogoh – ogoh ini berlangsung selama 3 bulan, dimulai dari bulan Januari hingga selesai tepat sebelum pawai ogoh – ogoh dilaksanakan. Sesuai dengan maknanya, berperang membela kebenaran ogoh – ogoh Jabang Tetuka karya pemuda pemudi STT Swastika Kr. Medain berhasil meraih juara 3 dalam perlombaan yang diadakan Aliansi Pemuda Hindu Lombok se-Kota Mataram.

Jurnalis: Gek Dinda Widyadari Saraswati

Editor: Dewa Gede Wira Dharma

Redaktur: Ni Made Santani Dewi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kembali ke Atas