Lombok-Indonesia, setiap tahun masyarakat hindu di Lombok Nusa Tenggara Barat sangat antusias dalam perayaan nyepi tahun baru Caka. Sehari sebelum hari raya Nyepi diselenggarakan festival ogoh ogoh dimana Masyarakat Hindu di Lombok Nusa Tenggara Barat menampilkan ogoh ogoh mereka perkampung. Festival ini merupakan simbol kekuatan negatif yang harus diusir menjelang hari raya nyepi, yang digelar pada hari Minggu (10/03/2024/).

Festival ogoh ogoh ini dilaksanaakan di jalan utama Pejanggik Kelurahan Cakraegara . Parade ogoh ogoh bukan hanya sekedar karya seni biasa, ogoh ogoh juga termasuk kekayaan budaya dan spiritual hindu. Para seniman lokal menggali dalam dalam warisan budaya mereka. Setiap ogoh ogoh memiliki cerita dan makna filosofis-nya sendiri. Yang mewakili mitos dan tradisi Hindu yang turun temurun diwariskan dari generasi ke generasi.
“Ogoh ogoh ditahun ini sangatlah luarbiasa dari tahun tahun sebelumnya dan ia mengatakan tahun ini kami Kr. Batuaya mengambil Tema Babu Jengi yang menceritakan tentang Dewa Kumara sebagai dewa pelindung bayi yang ditugaskan oleh bhatara siwa menjadi pengasih bayi serta pelindung anak anak, pengasuh bayi tersebut bernama babu jengi. Atas kerjasama muda mudi GMBK singkatan dari Generasi Muda Mudi Kr.Batuaya Kr.Kediri yang sangat bersemangat dan penuh antusias sehingga ogoh ogoh ini dapat terselesaikan dengan baik dan dengan tinggi ogoh ogoh sekitar 6-7 meter.” Ujar bapak Cokorda Purwanta selaku ketua Panitia Kr.Batuaya.

Perayaan ogoh ogoh disaksikan oleh seluruh masyarakat bukan hanya masyarakat hindu tetapi juga dari berbagai kalangan yang bukan agama hindu, masyarakat rela berpanas panasan demi menyaksikan ogoh ogoh yang digelar setahun sekali ini.
Dengan ini agama hindu dapat memperkuat identitas mereka yang kaya dan berharga. Dengan melestarikan tradisi ini, tujuannya bukan hanya sekedar menjaga warisan nenek moyang, tetapi juga dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk memperkenalkan dan dan menjaga budaya Masyarakat Hindu khususnya di Lombok.
Menurut masyarakaat tahun ini ogoh ogoh yang ditampilkan lebih bagus dan berkualitas dari tahun tahun sebelumnya. Setelah ogoh ogoh selesai diarak ogoh ogoh akan dibakar.
Tema : Seni dan Budaya
penulis :
Ida Ayu Noviani
I Gede Saka Raditya Chandra
Editor :
Ida Bagus Wira Atmaja
Ni Made Diantari
Penyunting :
Ni Luh Gede Mona Agustini
I Nyoman Satria Wedana
Redaktor :
Luh Sulasti Ningsih
Ni Putu Eka Putri Suryantini