NGEMBAK GENI, TRADISI SUCI MENGAWALI KEHIDUPAN KEMBALI SETELAH NYEPI DI PULAU LOMBOK.

Sumber: Ayu Karini, 30/03/2025

Hari raya Nyepi telah berlangsung pada tanggal 29 Maret 2025. Selepas merayakan upacara Nyepi 24 jam penuh, umat Hindu akan menggelar prosesi Ngembak Geni. Ngembak Geni yang berasal dari kata “Ngembak” (menyalakan) dan “Geni” (api), melambangkan dimulainya aktivitas kembali setelah seharian melakukan Catur Brata Penyepian. Api yang dilambangkan ini tidak hanya menjadi penerangan, tetapi juga sebagai simbol pembersihan diri dari energi negatif, baik secara fisik maupun spiritual.

Ngembak Geni di pulau Lombok, tidak seumum di Bali tetapi tetap memilki esensi yang sama dalam pelaksanaannya. Ngembak Geni merupakan momen penting untuk pemulihan, pembersihan dan pembaruan spiritual dan sosial setelah melaksanakan catur brata penyepian yang penuh keheningan.

Ujar dari salah satu masyarakat Hindu Lombok A.A.GDE PANJI MAHESA “pada hari raya Ngembak Geni diharapkan memunculkan semangat baru setelah melakukan perenungan dengan landasan Catur Brata Penyepian yang sudah di laksanakan sebelumnya. Umat hindu juga memiliki pegangan untuk introspeksi diri”. Hari Ngembak Geni juga di manfaatkan untuk melakukan persembahyangan penyucian diri dengan cara melukat dan sembahyang ke pura”.

Ngembak Geni di Lombok juga tidak hanya sebatas ritual, namun memiliki nilai sosial dan sepritual ini adalah waktu bagi masyarakat hindu di Lombok untuk memperbaiki hubungan sosial mereka, serta menjaga keharmonisan dalam masyarakat yang memiliki latar belakang agama yang beragam. Selain itu Ngenbak Geni mengajarkan setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menjaga kedamaian dalam diri mereka serta dalam hubungan dengan orang lain.

Jurnalis: Gusti ayu made karini
Editor : I Gede suryanata
Redaktur: Dewa gede wira dharma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kembali ke Atas